
Amalan Selama Syawal
Apr 17, 2024
Ramadan telah berlalu. Saatnya kita menyambut Syawal, bulan pembuktian berhasil-tidaknya tarbiyah (edukasi) Ramadan.
Ada juga yang menyebut Syawal sebagai bulan peningkatan. Artinya, jika di Syawal ini, ibadah kita mengalami peningkatan dari bulan sebelum Ramadan (Sya’ban) tarbiyah (edukasi) Ramadan kita sudah berhasil.
Oleh karena itu, seharusnya ibadah yang kita lakukan selama bulan Ramadan kemarin tetap kita lanjutkan. Seperti qiyamul lail (salat malam), membaca Quran, berzikir, dan tentu saja puasa-puasa sunah. Intensitasnya tidak harus sama seperti di bulan Ramadan. Boleh terjadi penurunan asal masih lebih giat dari bulan Sya’ban.
Lalu, amalan apa saja yang dapat kita lakukan di bulan Syawal ini?
Pertama, di hari pertama, tentu melakukan shalat ‘Id. Shalat 'Id adalah shalat yang paling dianjurkan bahkan Imam Abu Hanifah menyebutnya wajib. Sangat disayangkan kalau shalat yang hanya satu tahun sekali ini dilewatkan begitu saja.
Kedua, dilanjutkan dengan silaturahim untuk menjaga dan mempererat bahkan memperbaiki hubungan yang sempat renggang. Sifat manusia yang cenderung egois mungkin merasa malu untuk meminta maaf tapi tidak pada hari raya. Meminta maaf dan memberi maaf lebih mudah dilakukan di hari itu.
Silaturrahim itu pahalanya besar. Maka jangan rusak pahala tersebut dengan bergibah (membicarakan keburukan orang lain.
Ketiga adalah Puasa Syawal. Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk melakukan puasa enam hari di Syawal. Banyak pahala yang akan didapat bila kita menjalankan ibadah puasa tersebut. Bahkan setara dengan puasa selama satu tahun penuh.
Logikanya begini, Puasa Ramadan 30 hari ditambah Puasa Syawal 6 hari sama dengan 36. Puasa 36 hari itu dilipatgandakan 10 kali menjadi 360 hari.
Puasa Syawal itu tidak harus dimulai tanggal 2. Jika kegiatan silaturahim kita belum selesai, sementara silaturahim terasa kurang greget ketika kita berpuasa, dipersilahkan untuk diundur.
Puasa Syawal juga tidak harus berturut-turut. Boleh dilakukan di saat longgar selama masih di Syawal.
Selain Puasa Syawal juga, masih ada Puasa Senin Kamis dan Puasa Ayyamul Bidh (puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriyah.
Walaupun Ramadan telah berakhir, amalan-amalan yang pernah kita jalankan harus tetap dilaksanakan. Bersedekah, shalat berjamaah, membaca Quran dan qiyamul lail tidak hanya dianjurkan di bulan Ramadan saja, melainkan setiap waktu, di semua bulan.
Menutup aurat, menghindari gibah, dan menjaga lisan tidak hanya berlaku di Ramadan saja, tapi selamanya.
Semoga kita bisa istiqamah sampai akhir hayat. Amin.
Oleh Ustaz Nasiruddin Al Bajuri, S.Th. I, M. Ag., Dewan Pengawas Syariah LMI (Lembaga Manajemen Infaq)
Sumber image: Image by freepik
---
Lembaga Manajemen Infaq (LMI) menjalankan proyek-proyek kebaikan sebagai jalan ke surga-Nya dan sebagai bekal & tabungan akhirat melalui platform infak.in dan wakafo.org
---
Tulisan ini tersimpan di Edukasi - Lembaga Manajemen Infaq (LMI)