Ibadah: Full Time dan On Time

Sep 13, 2023

Tujuan utama Allah swt. menciptakan kita adalah beribadah (QS. Dzariyat [51]: 56). Bukan yang lain .

Oleh karena itu, ibadah tidak boleh dijadikan sebagai aktivitas sampingan. Melainkan harus diperioritaskan.

Artinya, kegiatan apapun yang bersamaan dengan waktunya ibadah maka harus mendahulukan ibadah. Mungkin kita pernah mengalami situasi sibuk dengan pekerjaan menumpuk sehingga panggilan untuk ibadah tidak segera didatangi hingga waktunya hampir habis. Hal yang demikian itu adalah prilaku "wail" (merugikan dan mencelakakan karena telah melalaikan kewajiban.

Ibadah itu wajib full time dan on time. Yang dimaksud full time itu bukan sepanjang waktu harus beribadah karena kita juga punya waktu untuk mencari nafkah, berkumpul bersama keluarga, menjaga kesehatan tubuh dengan olahraga, dan lain sebagainya. Tapi, sebenarnya jika kita benar-benar mau memanfaatkan dengan baik, aktivitas keseharian kita bisa bernilai ibadah dengan adanya niat yang baik.

Saat bekerja, kita niatkan untuk menunjang ibadah. Saat bersama keluarga, kita niatkan agar keluarga harmonis sehingga tenang dalam beribadah. Saat merawat kesehatan tubuh dengan olahraga, kita niatkan agar semakin kuat beribadah dan lain sebagainya. Niat seperti itu dapat merubah aktivitas biasa menjadi bagian dari ibadah. Dengan begitu kita bisa "beribadah terus-menerus."

On time berarti ibadah itu harus dilakukan tepat waktu dan sesegera mungkin.

Ada sebagian orang yang ibadahnya dilakukan hanya sewaktu-waktu. Saat mengalami musibah dan kesusahan, dia beribadah. Tapi saat keadaan normal, ketika rizki lancar, ia lupa beribadah. Inilah gambaran dari manusia yang imannya lemah karena tidak bisa istikamah dalam beribadah.

Istikamah itu memang berat karena ujiannya pasti banyak. Ketika Rasulullah diminta nasihat oleh sahabat Sufyan bin Abdillah, beliau hanya menjawab singkat, "Taqwalah kepada Allah lalu istikamahlah" (Sunan al-Darimi nomor 2752).

Istikamah dalam menjalankan ibadah wajib adalah wajib. Sedangkan istikamah dalam menjalankan ibadah sunah adalah sunah. Di saat kita sudah berhasil istikamah dalam menjalankan ibadah wajib, tahap berikutnya adalah berusaha istikamah dalam menjalankan ibadah sunah.

Gangguan terhadap istikamah seringkali muncul justeru dari dalam pikiran kita sendiri. Saat kita malas untuk melakukan ibadah sunah, kadang terbersit dalam fikiran kita, "ah, kan cuma sunah," "sesekali bolos tidak apa-apa," dan lain sebagainya.

Pikiran semacam itu, hakikatnya, adalah bisikan setan yang ditiupkan ke dalam hati kita. Kita harus melawannya.

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Rab kami adalah Allah, lalu mereka istikomah, maka tidak ada rasa takut atas mereka dan tidaklah mereka merasa sedih. Mereka itulah para penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-Ahqaf: 13-14).

Semoga Allah swt. memberikan kemudahan untuk kita menuju jalan istikamah.

Semoga kita dibimbing oleh Allah swt. agar tetap berada di jalan sunah. Amin.

Oleh Ustadz Nasiruddin Al Bajuri, S.Th. I, M. Ag., Dewan Pengawas Syariah Laznas LMI

Sumber image: Image by nikitabuida on Freepik

---

Lembaga Manajemen Infaq (LMI) menjalankan proyek-proyek kebaikan sebagai jalan ke surga-Nya dan sebagai bekal & tabungan akhirat melalui platform infak.in dan wakafo.org

---

Tulisan ini tersimpan di Edukasi - Lembaga Manajemen Infaq (LMI)